Sejarah Ikan Koi di Indonesia
Assallammualaikum wr.wb
2. Versi kedua, dibawa oleh seorang penggemar ikan koi bernama Hani Moniaga pada tahun 1981-1982 Ikan Koi termasuk kedalam ikan dengan harga yang paling mahal dan disukai oleh banyak orang saat ini. Koi berasal dari keluarga ‘Carp’ atau ikan mas dalam bahasa Indonesia. Nishikigoi, atau koi dalam Bahasa Jepang berarti “Permata kehidupan” atau “brokat” (guratan). Sampai sekarang Jepang masih menjadi negara nomor satu sebagai memproduksi ikan koi negara dengan kualitas terbaik di dunia.
GELIAT IKAN KOI DI INDONESIA
Ikan koi merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang
sampai saat ini masih diakui menjadi salah satu primadona di pasar lokal
ataupun internasional, tergolong ikan hias yang cukup bagus harganya. Selain
itu, harganya relatif stabil.
Adapun, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat,
hingga saat ini jumlah ekspor ikan hias di Indonesia masih yang tertinggi di
dunia. Hanya saja KKP merasa secara nilai masih kalah dengan negara tetangga,
yaitu Singapura.
Badan Pusat Statistika (BPS) RI mencatat, ekspor ikan hias di
Indonesia pada tahun 2017 mencapai US$ 27, 61 juta, atau tumbuh 12,5%
dibandingkan tahun 2016 (US$ 24, 64 juta). Dalam 6 tahun terakhir, nilai ekspor
tahun 2017 ini dianggap merupakan tertinggi dari tahun sebelumnya. Hal itu
ditunjukkan, bahwa perdagangan komoditas ikan hias Indonesia terus mengalami
perbaikan.
Sementara itu, 10 Provinsi yang menjadi pengekspor ikan hias
terbesar pada tahun 2017 adalah Jawa Barat (27, 80%). DKI Jakarta (20,67%),
Kalimanta Barat (17,31%), Bali (16,92%), Banten (6,46%), Kepulauan Riau
(3,83%), Jawa Timur (3,57%), Kalimantan Selatan (1,56%), Sumatra Utara (0,38%),
dan Sumatra Selatan (0,32%).
Untuk wilayah provinsi, pada tahun 2017 yang mengalami
pertumbuhan positif nilai ekspor ikan hias yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Barat,
Banten, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan.
Sementara, untuk Provinsi Jawa Barat, Bali dan Sumatra Utara dianggap mengalami
pertumbuhan negatif atau penurunan nilai ekspor.
Adapun untuk ekspor, ada 10 negara utama yang menjadi tujuan
ekspor ikan Hias Indonesia. Diantaranya adalah China, USA, Japan, Singapora,
United Kingdom, Taiwan, Jerman, Belanda, Korea dan Perancis.
Berdasarkan data BPS, pada 2018 terlihat bahwa ekspor ikan hias
Indonesia 2017 lebih dominan diekspor ke China, yaitu mencapai 27,50 persen
dari total nilai ekspor ikan hias di Indonesia. Tahun 2017 nilai ekspor ikan
hias ke China juga dianggap mengalami pertumbuhan sebesar 23,67 persen
dibandingkan tahun 2016.
Usaha ikan koi skala rakyat di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bogor, memperoleh donasi sejumlah telur bloodline dari turunan ikan koi anakan juara dunia tahun 2013, Mulan Legend dari perkawinan dengan ikan koi kelas dunia Hiryu. Dengan donasi tersebut, diharapkan dalam setahun, usaha breeding ikan koi di Sumedang juga mampu memperoleh indukan bloodline yang berasal dari perkawinan anaknya juara dunia dan ikan kelas dunia, mengikuti yang lebih dahulu sudah sukses di Kabupaten Bogor. Breeder ikan koi skala lokal di Kabupaten Sumedang yang memperoleh telur bloodline dari anaknya Mulan Legend hasil perkawinan dengan Hiryu, adalah Taufik (Sumedang Fish Farm), Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara. Sedangkan dari Kabupaten Bogor, adalah Saumudin (Udin Koi) di kaki Gunung Salak, yang sudah memiliki banyak indukan ikan koi dari turunan juara dunia dan kelas dunia dan menjadi koordinator penyebaran calon indukan kualitas dunia tersebut. Presiden Klub ZNA Bandung Chapter, Hartono S, yang juga pemilik Mulan Legend serta penggagas beberapa kali penyebaran bloodline ikan koi kelas dunia tersebut, di Bandung, Selasa 31 Mei 2016 malam menyebutkan, donasi telur ikan koi bloodline hasil perkawinan anaknya Mulan Legend dengan Hiryu, sudah dilakukan di Bandung, Minggu 29 Mei 2016 lalu. Sedangkan ikan koi Hiryu, adalah milik Yanto Wijaya yang juga anggota klub ZNA Bandung Chapter
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Koi_Indonesia
Komentar
Posting Komentar